Metaverse, Neuralink & Matinya Negara
Perkembangan internet generasi ketiga dengan sistem desentralisasi,telah membuat perubahan yang cukup signifikan di peradaban manusia. Bukan saja masalah gemerlapnya kecanggihan teknologi saja,tetapi perkembangan tesebut berimplikasi pada perubahan semua aspek sosial
Dalam dekade ini adalah puncak revolusi industri 4.0, dengan ditandainya pengunaan teknologi internet dan kecerdasan buatan disegala bidang, hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan perkembangan sains dan teknologi khususnya perkembangan internet telah memasuki generasi ketiga (web 3.0) yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi dengan mengunakan teknologi blockchain.
Pada dasarnya Potensi evolusi internet kegenerasi ketiga ini telah menarik perusahaan Web 2.0 seperti Facebook , yang beralih ke perusahaan Metaverse dan mengubah namanya menjadi "Meta", dan teknologi lain seperti Neuralink yang juga berada diteknologi web 3.0
Sifat desentralis dari web 3.0 mengakibatkan tidak ada satu otoritas dapat melakukan kontrol dan pengawasan diruang siber, sehingga hal ini berimplikasi terhadap otoritas dan kewenangan negara yang pada dasarnya mempunyai wewenang untuk mengkontrol dan mengawasi warga negaranya. Alih-alih negara dapat melakukan hal tersebut, malah yang terjadi negara tidak lagi mengenal warga negaranya karena mereka telah menjadi warga internet. Hilangnya otoritas negara ini adalah salah satu wujud dari kematian negara itu sendiri.
Perubahan ini-pun terjadi di dunia peperangan yang telah menggeser dari body attract menjadi brain attract,hingga invansi-invasi dilakukan oleh warga negaranya sendiri.
1141122837
Dalam dekade ini adalah puncak revolusi industri 4.0, dengan ditandainya pengunaan teknologi internet dan kecerdasan buatan disegala bidang, hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan perkembangan sains dan teknologi khususnya perkembangan internet telah memasuki generasi ketiga (web 3.0) yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi dengan mengunakan teknologi blockchain.
Pada dasarnya Potensi evolusi internet kegenerasi ketiga ini telah menarik perusahaan Web 2.0 seperti Facebook , yang beralih ke perusahaan Metaverse dan mengubah namanya menjadi "Meta", dan teknologi lain seperti Neuralink yang juga berada diteknologi web 3.0
Sifat desentralis dari web 3.0 mengakibatkan tidak ada satu otoritas dapat melakukan kontrol dan pengawasan diruang siber, sehingga hal ini berimplikasi terhadap otoritas dan kewenangan negara yang pada dasarnya mempunyai wewenang untuk mengkontrol dan mengawasi warga negaranya. Alih-alih negara dapat melakukan hal tersebut, malah yang terjadi negara tidak lagi mengenal warga negaranya karena mereka telah menjadi warga internet. Hilangnya otoritas negara ini adalah salah satu wujud dari kematian negara itu sendiri.
Perubahan ini-pun terjadi di dunia peperangan yang telah menggeser dari body attract menjadi brain attract,hingga invansi-invasi dilakukan oleh warga negaranya sendiri.
Metaverse, Neuralink & Matinya Negara
Perkembangan internet generasi ketiga dengan sistem desentralisasi,telah membuat perubahan yang cukup signifikan di peradaban manusia. Bukan saja masalah gemerlapnya kecanggihan teknologi saja,tetapi perkembangan tesebut berimplikasi pada perubahan semua aspek sosial
Dalam dekade ini adalah puncak revolusi industri 4.0, dengan ditandainya pengunaan teknologi internet dan kecerdasan buatan disegala bidang, hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan perkembangan sains dan teknologi khususnya perkembangan internet telah memasuki generasi ketiga (web 3.0) yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi dengan mengunakan teknologi blockchain.
Pada dasarnya Potensi evolusi internet kegenerasi ketiga ini telah menarik perusahaan Web 2.0 seperti Facebook , yang beralih ke perusahaan Metaverse dan mengubah namanya menjadi "Meta", dan teknologi lain seperti Neuralink yang juga berada diteknologi web 3.0
Sifat desentralis dari web 3.0 mengakibatkan tidak ada satu otoritas dapat melakukan kontrol dan pengawasan diruang siber, sehingga hal ini berimplikasi terhadap otoritas dan kewenangan negara yang pada dasarnya mempunyai wewenang untuk mengkontrol dan mengawasi warga negaranya. Alih-alih negara dapat melakukan hal tersebut, malah yang terjadi negara tidak lagi mengenal warga negaranya karena mereka telah menjadi warga internet. Hilangnya otoritas negara ini adalah salah satu wujud dari kematian negara itu sendiri.
Perubahan ini-pun terjadi di dunia peperangan yang telah menggeser dari body attract menjadi brain attract,hingga invansi-invasi dilakukan oleh warga negaranya sendiri.
Dalam dekade ini adalah puncak revolusi industri 4.0, dengan ditandainya pengunaan teknologi internet dan kecerdasan buatan disegala bidang, hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan perkembangan sains dan teknologi khususnya perkembangan internet telah memasuki generasi ketiga (web 3.0) yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi dengan mengunakan teknologi blockchain.
Pada dasarnya Potensi evolusi internet kegenerasi ketiga ini telah menarik perusahaan Web 2.0 seperti Facebook , yang beralih ke perusahaan Metaverse dan mengubah namanya menjadi "Meta", dan teknologi lain seperti Neuralink yang juga berada diteknologi web 3.0
Sifat desentralis dari web 3.0 mengakibatkan tidak ada satu otoritas dapat melakukan kontrol dan pengawasan diruang siber, sehingga hal ini berimplikasi terhadap otoritas dan kewenangan negara yang pada dasarnya mempunyai wewenang untuk mengkontrol dan mengawasi warga negaranya. Alih-alih negara dapat melakukan hal tersebut, malah yang terjadi negara tidak lagi mengenal warga negaranya karena mereka telah menjadi warga internet. Hilangnya otoritas negara ini adalah salah satu wujud dari kematian negara itu sendiri.
Perubahan ini-pun terjadi di dunia peperangan yang telah menggeser dari body attract menjadi brain attract,hingga invansi-invasi dilakukan oleh warga negaranya sendiri.
3.3
In Stock
5
1
Metaverse, Neuralink & Matinya Negara
Metaverse, Neuralink & Matinya Negara
Related collections and offers
3.3
In Stock
Product Details
ISBN-13: | 9786239620769 |
---|---|
Publisher: | LPMI |
Publication date: | 04/14/2022 |
Sold by: | StreetLib SRL |
Format: | eBook |
File size: | 2 MB |
Language: | Indonesian |
From the B&N Reads Blog