Dari Penguasa ke Rakyat Jelata

Dari Penguasa ke Rakyat Jelata

by Darminto M Sudarmo
Dari Penguasa ke Rakyat Jelata

Dari Penguasa ke Rakyat Jelata

by Darminto M Sudarmo

eBook

$3.99 

Available on Compatible NOOK Devices and the free NOOK Apps.
WANT A NOOK?  Explore Now

Related collections and offers

LEND ME® See Details

Overview

Dari Penguasa ke Rakyat Jelata
by Darminto M Sudarmo

Suatu hari, pada April 1998, Panitia Nobel merencanakan hendak memberi Hadiah Nobel bagi Presiden Soeharto. Salah seorang panitia kemudian menghubungi Pak Harto di Cendana, Jakarta. Berhubung Pak Harto sedang ke kamar mandi, maka yang menerima telepon itu adalah Mbak Tutut. Ketika panitia menyampaikan niatnya, Mbak Tutut tampak sangat surprised, karena itu ia menjadi agak gugup. Terutama ketika dikonfirmasi soal nama lengkap Presiden.

“Nama lengkap Bapak ya Romo Soeharto,” jawab Mbak Tutut malu-malu dan terdengar sayup-sayup di telinga panitia.

Beberapa minggu kemudian setelah Panitia Nobel berunding, diumumkan kepada publik dunia, bahwa salah seorang dari wilayah Asia Tenggara yang menerima Hadiah Nobel untuk Bidang Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia adalah Ramos Horta.

For additional information on publishing your books on iPhone and iPad please visit www.AppsPublisher.com

Product Details

BN ID: 2940012182067
Publisher: Apps Publisher
Publication date: 03/08/2011
Sold by: Barnes & Noble
Format: eBook
File size: 1 MB

About the Author

Darminto M Sudarmo

Dilahirkan di Kendal, Jawa Tengah, 23 Maret 1956. Sejak SMP kelas dua sudah aktif menggambar kartun, namun setelah kelas satu SMA, 1973, baru kartunnya dimuat di Majalah Panjebar Semangat, Surabaya. Sesudah itu ia makin aktif mengirim kartun ke berbagai media daerah maupun ibukota. Setidaknya ada tiga inisial yang sering dia pakai untuk menandai karya kartunnya; yaitu: Odios, Mas Dar dan Dar MS.

Selain aktif menggambar kartun, Darminto juga aktif menulis. Dari artikel, cerita pendek, puisi hingga laporan jurnalistik. Bahkan tulisan pertamanya yang bernuansa “dewasa” dimuat justru di Koran Mingguan berbahasa Jawa, Djoko Lodang. Jenis tulisannya artikel atau opini, berjudul antara lain: Maca (Membaca), Sikep yen Nampa Panacad utawa Kritik (Sikap Saat Menerima Teguran atau Kritik) dan lain-lain, padahal saat itu dia masih kelas satu SMA dan menulisnya pun dengan tulisan tangan. Untunglah redaksi Djoko Lodang memberi kesempatan kepada para penyumbang naskah dengan tulisan tangan asalkan ditulis dengan huruf kapital semua.

For an author bio and photo, reviews and a reading sample, visit www.drom.mobi
From the B&N Reads Blog

Customer Reviews